Jul 10, 2009

Soon All The Tears Will Blow Away

Pagi ini ketika saya ke rumah sakit, saya liat kaki papa sudah membengkak. Kakinya mulai membiru dan dingin. Perutnya juga bengkak. Bukan karena kembung, kata dokter karena beberapa fungsi organ tubuhnya sudah failed sehingga sebagian tubuh mulai dipenuhi cairan. Nafas papa terdengar berat, sangat pelan, dan seperti orang sedang kumur-kumur. Saya bisa mendengar suara nafasnya dipenuhi oleh air (dari dalam paru-parunya). Suster udah nggakn bisa nyari denyut nadi di tangan.


Dada saya sesak. Sesak sekali!


Tapi saya nggak boleh nangis. Saya harus kuat di depan Merdi. Saya harus menjadi tumpuan buat Merdi. He needs my sholder to cry on. My dad once said, saya harus lebih kuat dari Merdi.

Malam ini, saya telfon kedua orang tua saya dan menangis sepuasnya kepada mereka. Sesak di dada saya mulai berkurang...

2 lullabies from others:

Nita said...

:( merdi and his father are so lucky to have u :)

Miss de Saire said...

thanks ya tante nita..lucky im in love with my best friend =))