setelah mangkir 3 tahu nggak nyelem, akhirnya akhir agustus lalu
saya berkesempatan untuk melakukan hobi yang satu ini. Pertama kali back roll
dari atas kapal ke laut, nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata! ibarat
seperti Ariel the mermaid yang kembali pulang ke "rumah"nya,
hehehe..
Jadi, dive trip kali ini di seputar dive spot di Padang Bai,
Karang asem, Bali. Nggak banyak yang tau kalo padang bai punya dive spot yang
oke banget. Biasanya orang taunya padang bai cuma pelabuhan penyebrangan fery
ke lombok. Bahkan driver+guide yang nganterin kami selama di Bali juga nggak
tau di sana tempatnya dive spot favorite (cendrung untuk advance sih, karena
current bisa sampai tingkat 3).
Kenapa saya pilih padang bai? Pertama, karena saya udah pernah
dive di sini tahun 2008. Jadi setidaknya saya udah tau deh kurang lebih lokasi,
arus, kontur bawah airnya seperti apa. Jadi relatif lebih aman buat saya yang
udah 3 tahun nggak pernah latihan buoyancy sama sekali. Kedua, Padang bai
lokasinya dekat dengan pusat bali (sanur, kuta, nusa dua), hanya sekitar
45menit naik mobil. Ketiga, pantainya sepi dan pasirnya putih, ini yang jadi
pertimbangan saya juga karena bawa Tristan. Jadi selama saya dive, Tristan bisa
puas main di pantai sama merdi. So, padang bai it is!
Persiapan semua dilakukan sejak masih di jakarta. saya contact
salah satu dive operator di bali, D'Scuba (kebetulan member juga sih disana),
urus ini itu, isi formulir, bayar down payment, buat mastiin semuanya udah confirmed
booking mengingat bulan agustus tuh peak season buat diver (perairan bali
cendrung dingin, karena australia sedang musim dingin. which means, mola-mola
season dan manta ray berkeliaran di perairan bali selatan di kedalaman cuma
30-15meter saja!). Dive gear yang saya bawa dari jakarta juga cuma mask,
pointer, dive computer dan underwater camera aja. Mask penting karena
kenyamanan utama diving menurut saya itu ada di penglihatan. jadi yah daripada
sewa mask disana dan nggak terbiasa dengan modelnya, bisa gigit jari deh selama
nyelam. Pointer saya bawa sendiri yah karena barang satu ini paling gampang di
bawa. Cuma besi sepanjang 30cm doang, yang gunanya bisa sebagai hooker di dead
coral kalo ada arus kenceng, ato yah sekedar pointer buat ngubek-ngubek laut
hehehehe. Kalau dive computer, biasanya dive operator nggak nyediain
penyewaannya, jadi yah berhubung punya, yah wajib bawa dong. semua data-data
selama nyelam kan recorded di dive computer; mulai dari kedalaman, bottom time,
sampe no flight time aka minimal waktu boleh naik pesawat terbang.. (iya abis
repietitive dive, kita nggak boleh langsung terbang, karena harus buang
sisa-sisa nitrogen yang ada dalam darah). Terakhir underwater camera... untuk
apa yah nggak usah ditanya lagi lah ya. Udah pasti ini untuk narsis tingkat
dewa di dalem laut =P
Dive trip kali ini cuma 2x penyelaman, dengan surface interval
sekitar 40menit. Yang nyelam cuma saya, 1 orang diver cowo dari india, dan 1
dive master yang jadi guide kami. Dive spot pertama namanya
"tepekong". kedalaman cuma 15meter saja. keadaan dibawah sana: zero
current, visibility 10meter (jelek banget yah compare dengan tahun 2008, jarak
pandang bisa sampai 20meter !), suhu air sekitar 29derjata celcius kalo nggak
salah. Nggak ada yang terlalu menarik dibawah sana selain nudi, coral table,
clown fish, banner fish, moray eel. rata-rata ikan kecil semua. Tapi saya cukup
puas, mengingat ini dive pertama dengan buoyancy yang perlu waktu untuk bisa
mahir lagi.
Beres dive pertama, naik ke kapal jukung (yang sumpah kecil
banget), sukses bikin saya mual to the max. Nggak nyampe 15 menit, jackpot ke
laut! oya sebenernya masalah mual ini udah dimulai dari pertama naik jukung
menuju dive spot pertama. It's all about the mindset. jujur pikiran saya kacau
dan jiper berat sebenernya. gimana nggak, bangun paginya buka detik.com, berita
headlinenya ada kemaren diver mati terseret down current di nusa penida.
Doeeeeeng! Nyampe padang bai, dive guide saya dapet kabar lagi, hari ini ada
diver asing lagi yang (lagi-lagi) mati terseret arus di nusa penida juga!
Double Doeeeng kan tuh!
what lies beneath padang bai
Dive kedua kami pindah ke dive spot yang namanya "blue
lagoon". Yang ini saya belum pernah coba nyelam sebelumnya. dan namanya
blue lagoon ternyata benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Air lautnya biru
muda hampir kehijauan, dan kontur pantai sedikit seperti huruf U, sehingga
mirip lagoon kalo dilihat... ajiiiiiiiiiiiiiiib! Perfect spot untuk mencuci
mata! Ternyata spot ini nggak cuma dipenuhi para diver aja, banyak juga
kapal-kapal lain yang ngangkut bule-bule snorkling. Sayang kali ini saya udah
nggak terlalu enjoy nyelam karena habis muntah di atas kapal, plus mata perih
kena sunblock bercampur air laut, jadi susah untuk mask clearing di dalam. Tapi
yah better than nothing!
blue lagoon
Jadi yah, in short, kembalinya ke laut nyelam di padang bai udah
bikin saya cukup puas banget. Hanya saja yang saya butuhkan scuba tune up
sebelum kembali lagi ke perairan yang lebih dalam, like 30meters under sea
level seperti dives saya yang udah-udah.
Dive trip selanjutnya mudah-mudah bisa terealisasikan di bulan
januari 2013! approval dari suami sudah ditangan =)
0 lullabies from others:
Post a Comment