Oct 2, 2012

Greetings From Padang Bai



setelah mangkir 3 tahu nggak nyelem, akhirnya akhir agustus lalu saya berkesempatan untuk melakukan hobi yang satu ini. Pertama kali back roll dari atas kapal ke laut, nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata! ibarat seperti Ariel the mermaid yang kembali pulang ke "rumah"nya, hehehe.. 

Jadi, dive trip kali ini di seputar dive spot di Padang Bai, Karang asem, Bali. Nggak banyak yang tau kalo padang bai punya dive spot yang oke banget. Biasanya orang taunya padang bai cuma pelabuhan penyebrangan fery ke lombok. Bahkan driver+guide yang nganterin kami selama di Bali juga nggak tau di sana tempatnya dive spot favorite (cendrung untuk advance sih, karena current bisa sampai tingkat 3).

Kenapa saya pilih padang bai? Pertama, karena saya udah pernah dive di sini tahun 2008. Jadi setidaknya saya udah tau deh kurang lebih lokasi, arus, kontur bawah airnya seperti apa. Jadi relatif lebih aman buat saya yang udah 3 tahun nggak pernah latihan buoyancy sama sekali. Kedua, Padang bai lokasinya dekat dengan pusat bali (sanur, kuta, nusa dua), hanya sekitar 45menit naik mobil. Ketiga, pantainya sepi dan pasirnya putih, ini yang jadi pertimbangan saya juga karena bawa Tristan. Jadi selama saya dive, Tristan bisa puas main di pantai sama merdi. So, padang bai it is!


Persiapan semua dilakukan sejak masih di jakarta. saya contact salah satu dive operator di bali, D'Scuba (kebetulan member juga sih disana), urus ini itu, isi formulir, bayar down payment, buat mastiin semuanya udah confirmed booking mengingat bulan agustus tuh peak season buat diver (perairan bali cendrung dingin, karena australia sedang musim dingin. which means, mola-mola season dan manta ray berkeliaran di perairan bali selatan di kedalaman cuma 30-15meter saja!). Dive gear yang saya bawa dari jakarta juga cuma mask, pointer, dive computer dan underwater camera aja. Mask penting karena kenyamanan utama diving menurut saya itu ada di penglihatan. jadi yah daripada sewa mask disana dan nggak terbiasa dengan modelnya, bisa gigit jari deh selama nyelam. Pointer saya bawa sendiri yah karena barang satu ini paling gampang di bawa. Cuma besi sepanjang 30cm doang, yang gunanya bisa sebagai hooker di dead coral kalo ada arus kenceng, ato yah sekedar pointer buat ngubek-ngubek laut hehehehe. Kalau dive computer, biasanya dive operator nggak nyediain penyewaannya, jadi yah berhubung punya, yah wajib bawa dong. semua data-data selama nyelam kan recorded di dive computer; mulai dari kedalaman, bottom time, sampe no flight time aka minimal waktu boleh naik pesawat terbang.. (iya abis repietitive dive, kita nggak boleh langsung terbang, karena harus buang sisa-sisa nitrogen yang ada dalam darah). Terakhir underwater camera... untuk apa yah nggak usah ditanya lagi lah ya. Udah pasti ini untuk narsis tingkat dewa di dalem laut =P



Dive trip kali ini cuma 2x penyelaman, dengan surface interval sekitar 40menit. Yang nyelam cuma saya, 1 orang diver cowo dari india, dan 1 dive master yang jadi guide kami. Dive spot pertama namanya "tepekong". kedalaman cuma 15meter saja. keadaan dibawah sana: zero current, visibility 10meter (jelek banget yah compare dengan tahun 2008, jarak pandang bisa sampai 20meter !), suhu air sekitar 29derjata celcius kalo nggak salah. Nggak ada yang terlalu menarik dibawah sana selain nudi, coral table, clown fish, banner fish, moray eel. rata-rata ikan kecil semua. Tapi saya cukup puas, mengingat ini dive pertama dengan buoyancy yang perlu waktu untuk bisa mahir lagi. 

Beres dive pertama, naik ke kapal jukung (yang sumpah kecil banget), sukses bikin saya mual to the max. Nggak nyampe 15 menit, jackpot ke laut! oya sebenernya masalah mual ini udah dimulai dari pertama naik jukung menuju dive spot pertama. It's all about the mindset. jujur pikiran saya kacau dan jiper berat sebenernya. gimana nggak, bangun paginya buka detik.com, berita headlinenya ada kemaren diver mati terseret down current di nusa penida. Doeeeeeng! Nyampe padang bai, dive guide saya dapet kabar lagi, hari ini ada diver asing lagi yang (lagi-lagi) mati terseret arus di nusa penida juga! Double Doeeeng kan tuh! 

what lies beneath padang bai

Dive kedua kami pindah ke dive spot yang namanya "blue lagoon". Yang ini saya belum pernah coba nyelam sebelumnya. dan namanya blue lagoon ternyata benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Air lautnya biru muda hampir kehijauan, dan kontur pantai sedikit seperti huruf U, sehingga mirip lagoon kalo dilihat... ajiiiiiiiiiiiiiiib! Perfect spot untuk mencuci mata! Ternyata spot ini nggak cuma dipenuhi para diver aja, banyak juga kapal-kapal lain yang ngangkut bule-bule snorkling. Sayang kali ini saya udah nggak terlalu enjoy nyelam karena habis muntah di atas kapal, plus mata perih kena sunblock bercampur air laut, jadi susah untuk mask clearing di dalam. Tapi yah better than nothing! 

blue lagoon


Jadi yah, in short, kembalinya ke laut nyelam di padang bai udah bikin saya cukup puas banget. Hanya saja yang saya butuhkan scuba tune up sebelum kembali lagi ke perairan yang lebih dalam, like 30meters under sea level seperti dives saya yang udah-udah. 

Dive trip selanjutnya mudah-mudah bisa terealisasikan di bulan januari 2013! approval dari suami sudah ditangan =)



0 lullabies from others: