Mar 11, 2010

Deep Indonesia 2010

Seperti postingan saya tahun 2009, 2008 sebelumnya, tahun ini saya ingin mempromosikan lagi pameran diving internasional terbesar yang akan diadakan di Jakarta, JHCC, tanggal 12-14 .arch 2010.

Yes, Deep Indonesia is back!

Silahkan datang untuk melihat-lihat atau mencari indformasi mengenai dunia menyelam, do some dive gear shopping, atau sekedar menikmati pameran foto-foto underwater di seluruh perairan Indonesia. Atau...bahkan kita bisa mendapatkan informasi tempat-tempat pariwisata bahari di seluruh Indonesia, i.e Bunaken, banda, menjangan, or even best of the best, RAJA AMPAT!

Renacanya saya akan beredar disana, karena butuh beli dive suit baru...(Berhubung dive suit saya -si gogle yellow itu- sudah ndak muat lagi :p). Dan rencananya juga mau survey harga regulator micra, kira-kira sekarang udah turun belum ya? Walaupun.... Pada kenyataannya semua barang-barang itu baru bisa saya pergunakan paling cepat Desember tahun ini, mengingat sudah ada tanggung jawab dengan baby A, Hehehehe...
Well, never mind...

Mari belanja dive gear!!


-Jalesveva Jayamahe-
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Mar 10, 2010

Interview With The Divers

Jadi, saya tiba-tiba dapat tawaran di interview. Bukan job interview.. Tapi sesuai dengan subject di atas, di interview sebagai woman diver... Uhuuuy!



Minggu lalu, seorang teman lama yang kerja di salah satu daily news tiba-tiba mengontak lewat fesbuk, dan minta kesedian waktu dan diri untuk di introgasi :p
Tanpa berpikir panjang (shallow minded banget yak), saya si diver abal-abal dan non professional ini pun menyanggupi tawaran tersebut. Kelihatan sekali ingin beken, bukan??? Hahahaha.. But the truth is, anything for dive activity, saya jabanin deh, karena saya mencintai luar dalam aktivitas olah raga menyelam. Nantinya, interview ini pun juga akan di lengkapi dari sisi Dive Master/Instructor dan juga pengurus/pemilik Dive Club di jakarta. Jadi, mudah-mudahan hasilnya cukup memuaskan karena dibahas dari berbagai sisi...


Anywaaaay.. Hasil interview-nya nanti akan saya coba share di blog ini...(Dan yang pasti tanpa foto2 narsis! Karena sungguh memalukan!)


Adios!



*Dilaut kita berjaya, di darat kita buaya* - motto diving ga penting dari seorang teman-



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Mar 2, 2010

Petuah Ompungku Dulu

Konon petuah bijak orang tua jaman dulu bilang katanya "anak bawa rejeki"...
Klise dan rasanya mustahil ya kalo dipikir pake logika awam. Yang ada calon-orang-tua-baru biasanya malah panik mikirin biaya ini itu. Bayi kan high maintenace. Hiiiii....


Tapi ternyata petuah bijak itu benar adanya. Yah, setidaknya sampai saya mengalami sendiri.


Awalnya waktu masih hamil muda, sempat panik sedikit dan bingung dengan biaya bayi yang melunjak. Bayangin aja, artinya saya dan suami harus punya tabungan jangka pendek untuk (minimal) vaksin 5 macem yang disyaratkan pemerintah, belum lagi harus beli baby box, stroller, car sear dan diapers yang harganya lumayan menguras kocek. Trus, kalo si baby sakit (dan katanya baby itu masih rentan terserang penyakit, minimal demam ya?) biayanya juga bakal besar, karena pasti kita ingin yang terbaik buat baby kita. Nggak termasuk pembicaraan biaya jangka panjang: biaya sekolah anak!
Bukannya hidup kami selama ini berkekurangan, malah untuk hidup berdua, lebih dari cukup-lah. Tapi begitu ada baby, rasa-rasanya keuangan kami kok tiba-tiba jadi pas-pasan untuk seorang baby.


Sampai akhirnya saya dan suami berpasrah diri aja ke Tuhan sambil tetap berdoa dicukupkan rejekinya buat si baby.


Percaya ga percaya, ternyata emang ada jalan sendiri buat si anak ini. Terlepas dari kebenaran petuah orang tua jaman dulu, atau memang sudah seperti inilah jalannya; semakin dekat baby kami lahir, semakin ada rejeki baru yang kami terima. Dan lucunya, rejeki itu memang datangnya nggak disangka-sangka.


Saya (Alhamdulillah) bisa naik jabatan di kantor di awal tahun ini, dan nggak tanggung-tanggung, langsung bisa loncat 2 grade sekaligus dari jabatan saya sebelumnya. Artinya, salary dan fasilitas-fasilitas yang saya terima juga bertambah.
Merdi, juga (Alhamdulillah) mendapat offer bagus di sebuah oil company asing di awal bulan ini. Artinya, rejeki si baby juga bertambah lagi dan lagi. Dan yang jelas, Merdi bakal punya waktu banyak untuk bisa spend time waktu dengan si baby nantinya, karena jam kerja di oil company jauh lebih masuk akal di banding jam kerja lawyer.



Singkat kata, rasanya nggak ada salahnya kita percaya petuah-petuah bijak orang tua jaman dulu, mengingat para anak-anak muda jaman sekarang sepertinya banyak yang menganggap remeh perkataan nenek kita. Padahal nenek-nenek kita itukan udah makan asam garam dan lebih tau tentang kehidupan, walaupun pendidikan mereka nggak tinggi sampe S2. Setidaknya, kita bisa mengambil dan menyaring perkataan mereka, mana yang baik, benar dan bisa dijalankan, dan mana yang cuma sekedar mitos turun temurun.


Ohya, satu lagi.... tetap berdoa dan bersyukur atas setiap rejeki yang kita terima. Jangan pernah mengeluh dan komplain, apalagi membanding-bandingkan dengan orang lain...

It's Not About Politic.... It's A Matter of Attitude

Today's breaking news:

Mahasiswa dari berbagai universitas ikut demo dan rusuh di depan gedung DPR. Mahasiswa melakukan aksi lempar batu dan botol aqua ke arah petugas dan berusaha merobohkan kawat berduri. Belum lagi lemparan batu masa ini sampe bikin rusak mobil-mobil stasiun televisi dan beberapa satelit. Sampai petugas kepolisian terpaksa menembakan gas air mata.


Bukannya mahasiswa itu tugasnya adalah belajar dengan baik dan benar ya? Kok malah ikut-ikut demo dan bikin rusuh tanpa ada etika dan tanggung jawab?


Katanya mahasiswa orang berpendidikan. Bisa bersekolah sampai ke bangku universitas. Tapi kelakuan kok seperti anak kecil yang belum tau etika?


Saya heran....


Mau jadi apa bangsa ini, kalau generasi mudanya saja sudah berkelakuan seperti itu. Apa nggak bisa belajar dari sejarah masa lalu? Nggak usah jauh-jauh deh... lihat aja kejadian 1998. Oiya, waktu itu kalian pada masih TK atau SD dan masih ingusan ya? Pantes aja nggak tau kejadian '98.


Coba deh contohBung Karno... Bisa membakar rakyat untuk sesuatu yang pantas diperjuangkan. Dan tujuan mempersatukan rakyat memang untuk kebenaran dan kelangsungan bangsa Indonesia.


Lah ini? tujuannya demo apa toh? Saya nggak ngerti apa yang ada dikepala mereka...


Belajar dan tuntut ilmu aja setinggi-tingginya, dek mahasiswa. Nanti kalo udah jadi wakil rakyat, bisa ngebenerin negara ini. Dan jangan lupa dengan idealisme-mu dulu ya.. Apalagi kalo udah kenal duit...