May 26, 2010

The Meaning Of His Name

Seperti yang udah pernah saya posting sebelumnya, nama baby boy ini diputuskan oleh kami berdua, si orang tua baru, yang terdiri dari 4 suku kata:


Alexander Tristan Suryo Murti


Lalu artinya apa? Kan katanya kalo ngasi nama anak harus yang baik dan mempunyai arti.

Saya & Merdi memang nggak terlalu suka ngasih nama anak yang berbau-bau arab dengan arti nama super hebat (lagi ngetren kan tuh sekarang nama-nama berbau arab) . Alasannya, kasian kalo anaknya keberatan nama..malah nantinya jadi beban bagi dia kalo arti namanya super hebat. Yang penting bagi kami nama anak nggak punya arti jelek. Kebetulan juga saya lebih senang nama "western" (dan nama sankskrit, cuma nggak nemu yang pas aja)... Jadi deh namanya berbau-bau western..


Sebenarnya ide awal nama baby Tristan ini gabungan nama Opa-nya (papi saya); Alexander, dan eyang-nya (almarhum papa merdi); Suryo. Karena baby Tristan cucu pertama dari pihak kanan & kiri. Lantas karena kita bingung nanti nama panggilannya apa, akhirnya ditambahkan lah 1 nama tengah lagi, Tristan. Kenapa Tristan? Karena saya suka banget dengan nama ini..hehehe..jadi nama Tristan ini pemberian saya, dan Merdi setuju aja deh..


Tapi sebenarnya selain alasan di atas, tiap-tiap suku kata namanya juga punya origin & arti yang cukup baik tanpa membuat dia "keberatan" nama nantinya..


Alexander: The protector, dan juga dari nama Alexander the Great.


Tristan: Origin name dari Celtic, prince/ knight of celtic. Ada juga yang bilang "hammer of Thor". Kalau saya sih emang ngambil dari nama prince Celtic.


Suryo: javanese name yang berarti matahari/surya. Mudah-mudahan dia bisa bersinar terang seperti matahari.


Murti: nama keluarga Merdi.


Lucunya, banyak banget orang-orang yang mengira namanya diambil dari salah satu karakter film "legend of the fall"... Banyak yang komentar "..wah Brad Pitt dong...". Hehehe ga apa-apa deh, siapa tau Tristan bisa ganteng kaya Brad Pitt ^_^


Jadi begitulah kira-kira asal muasal nama baby boy kami, setelah mommy dan daddynya berpikir cukup lama to find the perfect name for him.


Mudah-mudahan namanya bisa memberikan kebaikan buat dia seperti origin name-nya itu... Amin.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

May 20, 2010

Introducing New Family Member

Welcoming our first baby boy:


"Alexander Tristan Suryo Murti"



DOB: 9 May 2010
Place: Jakarta - Pondok Indah Hospital
Time: 20.12 PM - Through Sectio Process
Weight: 4,25kg
Height: 50cm

The proud daddy, mommy, Opa, Ompung Boru, Eyang Putri, the Aunties and Uncle are so happy!

It is now Merdi, me and baby Tristan :))





Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Think Back To The First Time I Took a Breath Underwater

What was it like? Amazing

How did it feel? Heaven

How has my life changed since that moment? Chances that I have never looked at the world the same way.


I realy miss the "quite moment", where the only sound I can hear is only my breath from regulator. The very peacefull moment 30meters under the sea.

No matter what adventure people crave, for me I'll find it in underwater world.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

May 5, 2010

Warm House - Interior Ideas

Akhirnya setelah bertapa sekian lama.... saya berhasil memutuskan interior disain untuk rumah kami....! Ternyata nggak mudah ya. Ide dan contoh-contoh sih banyak di website asing. Keren-keren banget lah pokoknya! Namun apa daya, duit terbatas dan harga furniture di indonesia (jakarta tepatnya) suka nggak masuk akal! Masa harga sofa 2 seater dengan model standar bisa mencapai 10juta! (oke, di PIM sih, hihihi.. but still, nggak masuk akal kan??!)


Anyway, untuk living room, saya putuskan theme-nya sentuhan ungu. Purple?? Am i sure?? iyaaa yakin sekali! karena udah nemuin sofa yang cocok dan gorden yang serasi. Dan purple bukan berarti cat dinding dan sofa harus waran ungu toh... Dinding living room tetap warna "barely white-brwon". Warna sofa white-cream dengan bantal-bantal purple (yeeees ide sofa saya contek bulet-bulet dari toko floral home di PIM 1 yang mencapai 10juta itu!). Curtain, warna pale purple. Sisanya, nggak semua ungu kok.. ada bunga kuning diatas console table, table lamp dari bahan lace warna hitam, dan daun-daunan hijau penyegar mata dan coffee table warna coklat muda. But purple is dominant.


Next, kamar tidur tamu... (diputuskan kamar tidur depan buat tamu ajah daripada kamar baby, saya nggak mau baby saya tidur sendiri atau sama babbysitter. Better baby's crib saya taro dikamar utama, jadi baby tetap dalam jangkauan saya). Warna yang dominan, Biru-Coklat. Warna cat dinding masih sama dengan ruang tamu, barely white - pale chocolate, tapi saya masih mau cari wallpaper yang cocok buat kamar tamu. Kebetulan tempat tidur yang saya beli, headnya juga warna coklat tua. So, curtain, bedsheet & bedcover dipilih lah warna biru... plus kursi meja rias dibikin warna biru juga. Tinggal nambahin lemari dinding, yaah standar warna coklat kayu.


Kamar mandi yang udah direnovasi, didominasi warna marmer coklat, standar kaya di hotel-hotel (sheraton, sultan, mulia, dll) dan closet warna putih aja. Yaah emang bener-bener standar hotel lah. Dari awal saya sengaja milih keramik lantai dan dinding warna ini, karena menurut saya lebih everlasting. Nggak perlu ganti-ganti keramik kalo udah ketinggalan jaman. Kalo bosen tinggal tempel wall paper buat bathroom aja..hehehe. Lantas, berhubung saya berkeras menerapkan sistem "kamar mandi kering" pada rumah kami ini, jadi saya juga bisa nambahin cover closet dan soft mat buat dekorasi. Yes, i want to dress up my toilet. Sejauh ini belum kepikiran warna apa. Jalan-jalan ke metro sih nemuin cover & soft mat warna merah tuan dan warna pale green yang keren. Cocok dengan ornamen-ornamen tempat sikat gigi, botol sabun, dkk warna putih motif lace yang saya beli di home index. Tapi belum nemuin shower curtain yang cocok...jadi ntar dulu deh beli cover closetnya...


Hmmmm apalagi ya..? Oya dapur... jujur saya kebahisan ide! Sepertinya saya mau nyontek disain dapur rumah saya di Duri aja deh.. kurang lebih seperti ini:





sory atas meja makan kami yang berantakan :P



Dining room, masih blank! Meja makan bulet warna coklat muda dengan 5 seater udah ada. Tinggal mau di decor seperti apa dan mungkin cari lampu gantung/chandelier yang bagus buat di atas meja makan....?


Master bedroom.... belum kepikiran mau warna apa...huaaaaaaa! Susah emang, soalnya saya mau kamar tidur senyaman mungkin. Dan rencananya masih ada 1 tahap renovasi di kamar tidur utama: pintunya di ganti jadi sliding door dari kaca dan super lebaaaar. Soalnya kamar utama agak gelap dan kurang dapet cahaya matahari, plus minim sirkulas udara segar. Jadi mau nggak mau, sliding door kaca jadi opsi satu-satunya untuk sinar matahari dan udara luar yang maximal. Yang udah jelas cuma 1, tempat tidur kami, headnya dari kayu warna coklat tua. Jadi setidaknya mau di mix dengan dinding, curtain, bedcover warna apa aja, amaaaan.... hehehehe.



tapi pengennya sih warm and bright seperti ini...



Sekian dulu updatenya.. karena emang cuma itu yang bisa saya ceritakan berhubung udah jelas furniture-nya. Yang lain, nabung lagi duluuuu...secara udah cukup bokek dengan sofa dan kawan-kawannya :P

Dan maaf memang saya nggak berniat memasukkan foto-foto disini sampai rumah itu selesai terisi semua....*pelit ide mode on* Yang pasti, si sofa itu bisa di lihat di PIM 1, lantai 1, arah ke Bank and atm.. "floral home" kalo nggak salah nama toko-nya, dan jika anda beruntung, si sofa itu lagi di pamerin di depan pintu masuknya =)

Things Have Changed

Saya terpacing dengan komen seorang teman di milis, dan ikut membalasnya. But in a good way.

Ceritanya begini...


Sekolah SMU saya dulu akan mengadakan reuni akbar 30tahun. Sebenarnya berita dan undangan reuni ini udah dipromosikan ke seluruh alumni sejak tahun lalu,which is bagus, jadi para alumni yagingin ikut reuni sudah bisa ambil ancar-ancar cuti dan hitung-hitung biaya dari jauh hari sebelumnya. Maklum, sekolah SMU saya ini berada jauh di Riau sana, di lingkungan perusahaan minyak raksasa US, Chevron, di camp kota Duri. Dan berhubung angkatan saya ke atas sudah nggak dapet fasilitas gratis "corporate plane" dan "housing facility" lagi, mau nggak mau kami terpaksa ngeluarin duit dari kocek sendiri buat pesawat dan penginapan. Emang,Chevron membatasi fasilitas bagi anak-anak karyawan hanya sampai umur 25 tahun dan dengan catatan belum bekerja dan si orang tua masih aktif sebagai karyawan oil company ini.

Kebetulan teman-teman seangkatan saya (dan mostly angkatan-angkatan lainnya juga) nggak banyak yang berdomisili di Duri. Sebagian dari kami, setelah lulus dari SMU, ngelanjuti sekolah ke luar kota/ luar pulau sumatera dan luar negeri. Jadi intinya, yang tinggal dan menetap di kota asal hanya beberapa dan bisa dihitung dengan jari.


Kembali ke cerita reuni, salah seorang teman angkatan saya yang berdomisili di Duri ternyata di tunjuk jadi kordinator angkatan juga merangkap sebagai panitia seksi acara. Berdasarkan hasil rapat para alumni dan survey, ternyata nggak banyak angkatan saya yang akan ikut reuni ini, termasuk saya sendiri. Entah kenapa, sepertinya sang "teman panitia" ini agak sedikit marah dan kecewa dengan kami. Sampai akhirnya keluarlah komen yang nggak enak di milis. Initnya, dia marah dan kecewa dengan "solidaritas, kekompakan, bla bla bla" dari angkatan kami. Belum lagi aksi diam dan pasif dari angkatan saya atas reuni ini.


Banyak teman-teman yang membalas komentar "teman panitia" dengan permintaan maaf karena nggak bisa dateng tanpa alasan jelas. However, teman-teman saya meminta maaf dengan sopan , tapi malah nggak di tanggepin balik oleh "teman panitia" ini. Mungkin karena saya orang batak, sepertinya hanya saya yang ngasih komen "keras" ke teman panitia ini. Intinya saya bilang bahwa untuk datang ke reuni yang di adakan di kota asal kami itu, nggak mudah. Banyak pertimbangan dan alasan bagi kami-kami yang di luar Duri...
Pertama, kami yang berdomisili di luar pulau sumatera harus menghitung budget untuk kesana. Kedua, masalah ijin cuti kantor yang perlu di pertimbangakan. Mungkin banyak teman-teman kami yang jatah cutinya udah hampir habis dan berencana menghabiskannya untuk mudik lebaran, natal, atau liburan dengan keluarga.
Ketiga, banyak diantara kami yang sudah menikah dan berkeluarga. Belum lagi teman-teman seumuran saya rata-rata punya anak balita, jadi nggak segampang itu ninggalin anak-istri-suami tercinta demi sebuah reuni.
Keempat, sebagian dari kami ada yang berstatus "IRT". Which means, penghasilan dapat dari suami. Bukan gaji hasil keringat sendiri. Tentu aja kalo status IRT mau nggak mau harus kompromi sama suami untuk biaya ke Duri. Mungkin kalo "wanita karir", masih bisa lah mencapai Duri dengan gaji sendiri... selama masih single.


Intinya saya bilang, things have changed. Nggak ikut reuni bukan berarti nggak kompak dan nggak solid lagi. Nyatanya, minggu lalu angkatan kami masih bisa tuh bikin reunian kecil-kecilan di PIM. Masih banyak teman-teman yang dateng bawa anak-suami-istri-pacar ke reuni pim. Bahkan sempat kami bahas di reuni dan hampir semua teman-teman saya setuju dengan komen yang saya tulis di milis, bahwa not that easy untuk mencapai dan ikut reuni di Duri.


Sayangnya masih ada orang yang berpikiran sempit dan hanya bisa menunjuk kejelekan orang lain (in this case, teman-teman seangkatan yang di bilang nggak kompak) hanya dari sudut pandangnya aja. Let see, "teman panitia" berstatus lajang, bekerja dan berdomisili di Duri. Tentu aja gampang bagi dia untuk ngomong dan men-judge teman-temannya yang lain seenaknya.

Shallow minded, kalo boleh saya bilang...




Just a random thought yang ingin saya share....