Jul 30, 2009

What? LIVER??? Ooh My....


saya heran dengan manusia... Iya, saya sendiri juga manusia kok.
Tapi kenapa ya manusia ini punya hobi aneh, seperti misalnya: gosipin orang atau ngurusin urusan orang lain?

Tadi pagi saya denger berita dari kantor, ada yang nyebarin gosip kalo saya sakit LIVER!! Emang sih udah sejak senin kemaren saya nggak masuk kantor, karena disuruh bedrest sama dokter internis yang biasa merawat saya. Kata dokter, liver saya masih bengkak 1 jari akibat penyakit thypus yang belum sembuh total sejak awal juli kemaren. Masih kecapean katanya. Saya pikir, daripada harus opname lagi karena thypoid fever, yah saya ikutin aja saran internis saya itu.

Ajaibnya dikantor sudah beredar berita sakit liver ini yang entah siapa sumbernya!

Mbok ya confrim atau tanya dulu ke penderitanya secara langsung bener apa nggak kena liver... Kok berita dari orang lain malah lebih dipercaya dari pada si penderita...


Ck..ck..ck... manusia... manusia.... ajaib memang!

Jul 26, 2009

How Long Have You Been Certified?

Whoaaa sunday already? time does fly so FAST!

Anyway, here's another random picture from my laptop;


noldy, me, yasmine, matthew, at "Muka Kampung"


What's the question again? Oh yeah right, certification thingy:

i got my PADI license more than 2 years, still alive and kickin! And my only regret is not starting earlier!!



Happy sunday everybody.. tot ziens!




Jul 20, 2009

Sunday Random Picture

I was browsing random picture folder from my laptop, when i found this one!


*mori-me-tresian-liya-ira*


The picture was taken from 1999. Yep, it's been 10 years ago! If you notice, I was (too) skinny back than... so I guess I was 10kilos lighter comparing today! Crap!


We took pictures using tripot since none of us "rela menjadi" the photographer. The location was at "Sibayak Golf field", very close to my house. 100m from my back yard to be exact. If you think we enter the golf field legally (i mean, by purchased the tickects), you are sooo WRONG! We sneaked out, jumped off the not-so-high-gate, and walked around the field to find a good spot, as if nothing happened and we were all legal golf player. Har har! But hey, i was a good golf player. I used to play golf with daddy.. not only play in the driving range, but 18 holes game!


So i guess, this was one of many places where particular dodgy adolescence goin' ons during my living years in Duri. Ooh i sooo need to visit this old town very soon. I miss those oil fields view with its "pompa minyak angguk2". Kota minyak nan bertuah...


ps: anyone dare to play 18 holes game? i realy need sparring partner in Jakarta =))

Every Day - To Do

I'm the normalest person in the world. My daily life is soooo normal, (or maybe a boring daily life??)
So here's what i do everyday... i mean every working days:

* wake up at 6am or sometimes 6.15am, take a hot shower, brush my teeth and blow straight my hair. Pardon for my super duper messy curly hair :p

* 7.15 am, have a sip of hot tea. No, I never prepare the tea by my self. I'm too lazy to do that every morning, thus, the maid of our house serve hot the on the dining table. But I DO serve hot tea for my hubby on weekend =)

* 7.20am go straight to the office. Put make up on the car while hubby driving :p

*8.20 - 9.00am check emails. Read some news from detik.com, kompas.com or sometimes celebrities "ga penting" rumours (manohara lagi manohara lagi.. cape dee..), having breakfast and (again) tea at my desk

* 9.15am-5.30pm, working..working..working. Revewing this, analyze this, drafting legal contract, negotiation with third parties/users, dealing with legal matters, etc etc

*5.30pm, going straight to home with hubby. Sometimes find a good food for dinner

*8.00 - 9.30pm, dinner, have a quality time with family, watch tv/dvd, play with Karro & Morris, our siberian husky dogs

*9.30-11.00pm, go online, read a few pages of a book

*11.00pm bed time story with hubby

Jul 18, 2009

Greetings To Para Pembaca....

Iseng-iseng saya buka stastcounter dan google anaytics yang saya pake selama ini buat memonitor blog saya, dan saya iseng juga saya ngecek bagaimana orang-orang bisa terdampar di blog saya ini... dan hasilnya ternyata peringkat keyword yang paling tinggi adalah "miss de saire" yang sering di googling orang. Beberapa IP address, proxy dan lokasi-nya nunjukin "orang" yang sama. Waah ternyata banyak juga pembaca setia blog saya, hihihihi... :P


Anyway, terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di blog saya!

If Money Is Not An Object....

.... I will splurge my schats with this kind of toy:


best of the best, Ducati, the red one



or maybe this one:


honda CBR fireblade, Merdi's favorite...


Tapi untungnya suami saya sudah cukup puas dengan mainannya saat ini... At least he bought it with his own money..walaupun awalnya bikin saya ngomel-ngomel juga spent duit sebanyak itu buat mainan yang kalo hujan yaa basah juga.... hihihi...




Turned out, ternyata naik moge itu menyenangkan juga lhooo =))

Jul 16, 2009

Therapy For Mental Healing

I realy realy need to be 30m under surface. Yes indeed, I need that to release all sorrows and the sadness inside me. Some says I'm the master of disguise, but the truth, I'm fragile inside.


Everytime I wake up in the morning, I wish it was just a bad dream. I wish someone will pinch me or something, so that I could be back in some other time, waking up from 7 months ago.


But I couldn't...


I'm still in denial because I refuse the fact that he is now no longer with us.


So wake up soraya!
This is the fact that you've to face! This is the real world. The real world that covered with illusion. Everything in this world are only illusion. The world is real but the life itself is illusion. And temporary. And that's the concept from The Almighty.


I need to be in the magical underwater world, doing nothing, just 'hovering', so I can use my head and think clearly.
Or, maybe accompanied by thousands of schooling jacks circling their life like big tornado.



....Or, maybe visitng my old pal in the octopus garden. They'd always let me in (just like Ringo Star once said).






*sigh* I know I should stop mourning. So i guess today I will start count my blessings, my parent's, my sister's and ofcourse my husband's. I'm not going to wait 'till it's too late. Because it takes devastating news to shake us out from our zombie reverie as we trudge trhough life...


*still in the mourn mode for the loss of my beloved father in law*



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Jul 15, 2009

Dilemma

No, I'm not talking about Nelly & Kelly's love life.

Dua hari yang lalu saya mendapatkan sms singkat dari instructor dive saya yang dulu:



"Daripada cuma ambil licence Nitrox, mendingan loe sekalian ambil license adv 5 adventure dives aja dengan harga 340USD, udah termasuk nitrox, deep dive, navigator, underwater photography, & peak performance bouyance. Harga include cost ke pulau sepa/kotok (kapal, makan, hotel).."



Hmmm... Menarik banget!! Yang saya mau dan perlukan mencakup dipaket itu, Nitrox, Deep Dive & Navigation.. Sisanya yaaa bonus lah!



Saya pengen banget deep dive dan merasakan ketenangan 40-45m dibawah permukaan laut. Teman saya sekali pernah cerita menyelam di 40m sangat amat menyenangkan! Katanyan jangan harap ada coral & ikan warna warni. Dan yang pasti udah agak "gelap" karena sinar matahari cuma dikit yang tembus di 40m.. Tapi sensasi ketenangan dibawah sana benar-benar luar biasa!



Sumpah saya makin penasaran! Plus kalo udah licensed Nitrox, otomatis sangat amat berguna untuk deep dive.



Navigation, yeaaah I realy need that. Baca peta di"bawah" sana jauh lebih susah daripada baca peta gang senggol di jakarta! April lalu, saya sempat dive bertiga (woman divers only) tanpa local giude, dan hasilnya...yeaah kita cuma muter2 ga jelas dibawah sana, padahal udah ngikutin arah kompas yang kita bawa. Kacau! Alhasil, diketawain sama suami.. (At least, I'm a certified diver loh schats hihihihi)



Dan Peak Performance Buoyance.. Saya pikir itu juga menyenangkan! Bayangin kalo bisa posisi up and down dibawah sana dengan perfect! Ibarat kalo yoga, bisa kepala dibawah kaki di atas, kalo di laut dengan tekanan yang berbeda bisa ngontrol buoyancy seperti itu, keren dong!



Sometime this august deh..ato at the latest abis lebaran :))





Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Jul 13, 2009

Nothing Last Forever, Even Cold November Rain....

I guess it's true when Axel Rose said such words...


At the end, semuanya akan berakhir. Sekolah, pada akhirnya tamat. Kerja, pada akhirnya pensiun. Hidup pada akhirnya akan meninggal. Bedanya, kita bisa prediksiin kapan kita tamat sekolah dan pensiun, tapi kita nggak akan pernah tau kapan kita selesai menjalani hidup ini.

Tanpa sadar, sebenarnya tanda-tanda berakhir semua ini udah tercermin dari judul tulisan saya yang ini... Padahal waktu bikin judulnya, saya nggak mikir apa-apa. Lucu yah...


Saya masih merasa sedih setelah 3 hari papa meninggalkan kami semua. Setiap bangun pagi, rasa sedih itu begitu mendalam karena teringat beliau sudah tidak ada bersama kami hari ini saat sarapan, saat kami semua mau berangkat kerja, atau saat kami pulang kerja malam. Biasanya kalau lagi off terbang dan di rumah, papa pasti sehari-hari ada dihalaman ngurusin tanaman-tanamannya atau duduk di ruang tv nonton acara apapun juga. Agak asing sekarang ngeliat ruang tv kosong... walaupun sebenarnya papa jarang sekali di rumah karena maskapai penerbangannya di luar negeri dan juga base-nya.

Saya masih ingat papa pulang ke Indonesia untuk terakhir kalinya tanggal 11 April 2009 dan belum balik lagi ke base-nya di Dhaka, sampai dengan akhirnya papa kembali ke pangkuan Allah SWT. Jadi masa-masa terakhirnya bersama kami sekeluarga bisa dibilang cukup lama dan puas lah, mengingat pilot jarang bisa pulang kerumah segitu lama...


Kalau dipikir-pikir, sebenarnya semua memang udah di atur sama Allah SWT. Papa pulang pada bulan april itu tujuannya untuk off sebentar dan untuk memperpankang license terbangnya (seperti SIM) di Indonesia. Harusnya papa pulang hanya sekitar 2 minggu. Tapi entah kenapa alat simulatornya rusak, sehingga papa nggak bisa masuk simulator untuk memperpanjang license terbangnya. Kebetulan juga disaat itu papa udah mulai batuk-batuk. Awalnya berobat ke dokter biasa, tapi batuk nggak kunjung berhenti. Lalu papa menjalani medex (medical check up) standar pilot, dan semua hasilnya bagus. 3 minggu berlalu, alat simulator tak kunjung bagus, sehingga papa masih harus stay di Jakarta lagi. Selama itu, papa masih kuat treadmill 1,5 jam dan sekali-sekali weight lifting buat ngejaga staminanya sebagai seorang Pilot.

Setelah lebih 3 minggu batuk papa nggak berhenti, akhirnya adik papa yang dokter mulai maksa untuk ngelakuin check up lebih dalam lagi. Tes darah layer ke 2 dan ke 3 dilakukan. Akhirnya disitulah baru dicurigai ada yang nggak beres dengan paru-nya. Hasil tes darah, ada indikasi CA (cancer). Mau nggak mau, suka nggak suka, papa dipaksa ngejalani Bone-Scan, Brain Scan, Rontgen dan CT -scan. Hasilnya, positif ditemukan adanya CA di organ-organ tubuhnya.

But it was too late, CA sudah ber-metastase (menyebar) kemana-mana. Disaat itu lah kondisi papa menjadi drop. Sebenarnya yang paling bikin drop itu karena mentalnya nggak siap dengar berita buruk tersebut, sampai akhirnya papa harus dirawat dirumah sakit. Secara diagnosa dokter, CA seganas ini sudah sangat sulit, bahkan nggak bisa disembuhkan. Kecuali Allah SWT berkehendak lain. Prediksi dokter, bisa hitungan hari, atau mungkin cuma 1 bulan

2 hari pertama di rumah sakit, kondisi papa buruk sekali sampai dia sulit bernafas. Ternyata ketika di rontgen lagi, parunya sudah berisi cairan, sehingga harus disedot sampai kering. Cairannya lumayan banyak, 1,2liter! kami semua shock. Cancer yang di badan papa sudah seganas itu sehingga dalam tempo kurang dari 1 bulan produksi cairan bisa sebanyak itu, dan akan terus berproduksi. Biasanya, setelah disedot, kondisi papa jadi segar lagi dan bisa duduk, bercanda sama tamu-tamu dan nonton tv seperti biasa, walaupun masih di rumah sakit.

Minggu ke-2, drop lagi. Cairan penuh lagi. Disedot lagi. Akhirnya keluarga memutuskan lebih baik dipasang selang ke bagian samping dada papa, agar cairannya bisa keluar terus biar ngga perlu disedot berkali2 dan lebih ringan baginya. Entah kenapa, setelah dipasang selang (jujur, saya sentimen dengan dokter bedahnya, goblok, koboi dan ignorant, yang menurut saya kerjanya nggak beres), kondisi papa malah tambah drop sampe akhirnya harus masuk ICU karena terjadi pendarahan. Jadi yang keluar, cairan campur darah. Jujur kami sekeluarga kesal, marah sekali sama dokter bedahnya! (dan gosip dokter lain yang kebetulan masi sodaraan dengan kita, sang dokter bedah itu emang terkenal kerjanya "koboi"). Tapi ketika saya cerita ke ibu saya, ibu bilang: "maybe there's something in disguise from Allah. We never know. Semua ada hikmahnya. Paling tidak darah kotornya keluar, dan digantikan dengan produksi darah baru, yang mudah-mudahan bisa bikin beliau jadi sehat kembali". Saya pikir-pikir, bener juga. Looka at the bright side-nya lah. Produksi darah papa baru lagi, dan bersih kembali. Mungkin itu jalan yang ditentukan Tuhan.

Cuma 5 hari di ICU, akhirnya papa bisa kembali ke kamar rawat inap biasa dan lebih segar. So, i guess, walaupun ibu saya bukan dokter, tapi pendapat dia benar. Semua ini udah diatur sama yang di atas. Mungkin papa harus pendarahan dulu biar kondisinya jadi lebih baik. Mungkin Tuhan memang mengirimkan kepada papa si dokter koboi goblok itu biar terjadi pendarahan, tapi darah kotor jadi keluar.


Setelah kembali ke kamar rawat inap biasa, sekitar minggu kedua Juni, kondisi papa up and down. Sekali lagi, ini semua karena mentalnya. Bukan karena fisik atau paru-parunya. Kami berusaha semaksimal mungkin bikin papa happy dengan cara apapun. Badannya mulai mengurus dan lemah. Mungkin karena tulangnya mulai terasa nyeri akibat CA dan cairan paru tetap berproduksi walaupun udah dipasang selang. Tapi ya gimanapun, nggak akan nyaman bagi dia dengan alat-alat itu. Tapi separah-parahnya posisi "down" tersebut, papa masih bisa ngorbrol-ngobrol dengan kami.


Sampai akhirnya 1bulan berlalu.
Kondisi fisik mulai drop lagi. Kali ini bukan lagi karena mental tapi karena CA ganas tersebut. Lucunya, 4 hari sebelum meninggal, hari selasa, tiba-tiba kondisi papa sangat sangat sangat baik, bright, bahkan bisa duduk, sikat gigi sendiri dan latihan gerakin kaki-kakinya (sebelumnya ngangkat kaki aja sulitnya bukan main karena udah 1 bulan ditempat tidur). Ternyata, belajar dari pengalaman orang-orang dan kata ibu saya, percaya nggak percaya, sebelum seseorang akan meninggal (terutama karena sakit), kondisi mereka akan baik sebaik-baiknya, sehat sehat-sehatnya. Ibarat seperti lilin yang mau padam, pasti sebelumnya akan bersinar terang very bright sesaat sebelum mati. Kita semua kaget dan amazed dengan kondisinya dan yang pasti semua happy. Tapi jujur, disitu saya udah mulai curiga, karena saya udah ngalamin beberapa kali kejadian seperti itu.


Ternyata dugaan saya benar. Besokannya, kondisi papa drop lagi. Mulai nggak bisa ngomong karena lidahnya mulai kelu, cairan di paru penuh lagi. Oya, seminggu terakhir sebelum meninggal, papa udah minta semua alat selang di copot dari tubuhnya. Dia bilang, udah cukup semuanya. Dia udah terlalu capek dengan alat-alat itu. Maka itu hari rabu, cairan paru udah mulai penuh lagi. Seperti cerita saya dipostingan sebelumnya, bunyi nafas papa udah bercampur air, persis seperti kalo kita lagi kumur-kumur di kerongkongan. Tapi karena itu permintaan beliau untuk nggak mau disedot lagi, yah kita semua nurut aja. Karena kita nggak mau tarik-tarikan dengan ajal. Kalau papa ngerasa ajalnya sudah dekat, kita nggak mau maksain untuk nahan-nahan dia pergi. Secara agama toh juga dilarang. Dan yang pasti kita nggak tega maksa papa bertahan tapi dia harus menderita seperti itu.


Sampai jumat malam, kondisi suda semakin memburuk. Tapi satu hal yang sangat saya bangga dan kami semua sebagai anak-anaknya akan mengamalkannya, papa nggak pernah ninggalin Shalat, walaupun kondisi sudah parah banget. Dia selalu nanya jam, dan jika sudah masuk waktu solat, maka papa akan manggil anak-anaknya, dan termasuk saya yang cuma menantu, untuk ngebimbing dia bacain bacaan Shalat. Saya ingat suatu hari ketika di ICU, papa mau minta Shalat dan manggil anak-anaknya. Kondisinya waktu itu lemah sekali. Matanya juga selalu tertutup. Tapi karena dia nggak dengar suara saya, dia tetap nyari dan menyuruh saya untuk berdiri disebelah kiri tempat tidurnya untuk bantu ngebimbing dia membaca kalimat-kalimat Shalat. Setelah itu saya pulang dan nangis. Saya senang karena papa ternyata masih menganggap dan membutuhkan saya yang hanya seorang menantu untuk ikut Shalat sama-sama. Anyway, memori itu akan menjadi memori terindah buat saya sepanjang saya hidup.


Disaat-saat terakhirnya, nafas papa mulai membaik, namun pelan. Suara air udah nggak terdengar lagi dari paru-parunya. Sampai beliau meninggal, semuanya pelan, tenang dan damai. Bahkan bisa dibilang papa meninggal dengan bahagia karena semua anak dan istrinya ada disampingnya. Beberapa hari sebelumnya, papa pun udah berpamitan sama semua anak-anaknya dan istrinya, dan pada malam terkahir hidupnya, papa berpamitan dengan saya. Terakhir setelah berpamitan dengan saya, papa memberi acungan jempol kepada saya tanpa ngomong apa-apa. Dan refleks, saya pun membalasnya dengan acungan jempol juga ke papa sambil berbisik kedia saya bilang "papa hebat yah!". Jujur sampai sekarang saya nggak ngerti maksudnya apa, but i'm pretty sure artinya adalah baik, he gave me a good sign dari acungan jempolnya. memori itu akan menjadi memori terakhir paling indah saya dengan papa mertua.


Sekarangn udah 3 hari sejak papa meninggalkan kami semua. But life goes on. Untungnya kami semua tabah dan ikhlas sehingga walaupun didalam hati masing-masing masih sedih, tapi Alhamdulillah semua anak-anaknya bahkan mama sekalipun, bisa menjalani 4 hari ini dengan normal. Mungkin, ini pun terbantu karena keluarga tebiasa nggak ada papa di rumah karena sehari-hari terbang ke luar dan udah lebih dari 5 tahun, papa bergabung dengan maskapai luar negeri sehingga kita nggak terlalu ngerasa ada anggota keluarga yang hilang di rumah.


Whatever happen, just keep smiling (seperti lirik lagu favoritnya MJ) dan THE SHOW MUST GO ON!


Rest in Peace Papa, we pray everyday for you biar selalu bahagia dan tenang di alam kubur... Semoga alam kubur papa dilapangkan oleh Allah SWT, selalu diterangi cahaya oleh Allah SWT dan semoga Allah SWT memberikan papa tempat yang terbaik disisi-Nya. Amin ya rabbal alamin.


Alm. Captain Aristono Soeryo Murti

*foto ini yang kami gunakan di rumah duka dan di pemakaman. Fotonya saya sendiri yang crop dan edit secepat mungkin jam 9 pagi karena kita udah nggak keburu cari negatif film apalagi nyari folder di laptop buat di cetak. Akhirnya Merdi foto ulang dari foto keluarga di ruang tamu, dengan posisi sebenarnya ada mama persis di samping kanan foto ini. Maka itu kalo diperhatikan dengan seksama, bagian kanan foto ini ada perbedaan resolusi warna. But Thank God, semua orang suka dengan foto papa yang ini karena dia sedang tersenyum bahagia. Cocok sebagai foto pengantar ke perisitrahatannya yang terakhir, dimana dia juga sudah berbahagia*

Jul 11, 2009

Obituary

Innalillahi wainna Ilaihi rajiun.

Telah meninggal ayahanda kami tercinta, bapak Captain Aristono Soeryo Murti pagi ini jam 2.30 wib.
Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT dan segala dosa2nya di ampuni-Nya. Amin ya rabbal alamin.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Jul 10, 2009

Hantu Masa Lalu

Iseng-iseng saya blogwalking ke beberapa blog orang yang nggak saya kenal dan sampai akhirnya saya nemuin link blog salah seorang yang, oke bisa dibilang saya nggak kenal secara langsung, tapi saya cukup tahu siapa dia (whom it shall remain unamed, or let's just called her "gadis jawa", dan yang pasti link blognya nggak perlu saya share disini yah. Tapi kalo penasaran, i can PM you :P).


Hanya beberapa postingannya yang saya baca, karena tertarik dengan judul dalam postingan tersebut. Lucunya, saya menemukan beberapa (yang pasti lebih dari 1 tulisan yah), yang menceritakan masa lalunya dia yang sepertinya bagi saya "tetap menghantui dia". Let see, status si gadis jawa ini sudah menikah, yang konon menurut pengakuan dirinya dari salah satu tulisan di blognya, memiliki pernikahan yang bahagia dan pasangan yang wonderful. Saya katakan "lucu" karena ternyata beberapa tulisannya bertolak belakang dengan beberpa tulisanya, seperti menceritakan masa lalu yang agaknya cukup pahit. Ceritanya, ketika itu pacaranya (sekarang udah jadi mantan, karena setau saya, dia menikah dengan orang lain) selingkuh dengan perempuan lain yang mungkin lebih cantik, lebih menarik luar dan dalam, wajah dan hati, dan mungkin lebih bisa membuat mantan pacarnya itu merasa nyaman. Terlihat dari tulisannya bahwa dia menyesal, dia sakit, dia trauma, bahkan dia iri dengan wanita itu.


Anyway, saya nggak mau membahas detil masa lalu si gadis jawa ini. Hanya saja saya heran, kenapa orang yang sudah menikah seperti dia, masih menulis cerita-cerita masa lalu seperti itu ya?? Apa dia nggak atau belum bisa melupakan masa lalunya? Apa dia masih sakit hati dengan mantan pacarnya itu? Atau dia masih merasa "kalah saing" dengan perempuan kedua mantan pacarnya?


Bagi saya, sebagai seorang istri, rasanya nggak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu, apalagi mengumbar cerita sakit hati yang berhubungan dengan percintaan dengan mantan-mantan pacar. Karena saya udah memiliki suami yang luar biasa yang nggak akan saya gantikan dengan pria lain. Saya juga nggak sakit hati tuh dengan kelakuan mantan-mantan pacar saya dulu... what's done is done. Nggak ada gunanya saya inget-inget, apalagi sampe curhat di blog semua hantu masa lalu itu. Masa lalu adalah bagian dari hidup saya yang nggak mungkin bisa saya hapus dan rasa-rasanya saya juga nggak mau menghapus masa lalu saya. Karena masa lalu saya membentuk diri saya yang sekarang.



Kesimpulan saya sebagai seorang non-psikologi atas cerita si gadis jawa ini:
1. Dia masih mencintai mantan pacarnya itu, walaupun cuma sedikit???
2. Dia merasa bersalah karena nggak bisa menjadi wanita yang di inginkan si mantan pacar, hingga akhirnya sang mantan berpaling ke wanita lain yang lebih dari dia, dan dia menyesali perbuatannya karena nggak "berhasil" memperebutkan hati si mantan pacar kembali??
3. Atau perasaan sakit hati dan DENDAM dengan mantan pacarnya, terlebih lagi dengan wanita kedua mantan pacarnya itu...


Hahaha kok jadi ngurusin orang yah?

Tapi lucu aja membaca tulisan si gadis jawa ini... mungkin karena saya tau siapa dia (walopun nggak kenal), dan sempat tau sekilas cerita masa lalunya dengan mantan pacarnya ini dari teman saya... biasa gosip kan bereder dengan cepat bak angin katarina!


C'mon girl, life goes on! Forget about your past. And if she's prettier than you inside and out, yah terima saja.. Nggak usah disalahin gitu dong...

Soon All The Tears Will Blow Away

Pagi ini ketika saya ke rumah sakit, saya liat kaki papa sudah membengkak. Kakinya mulai membiru dan dingin. Perutnya juga bengkak. Bukan karena kembung, kata dokter karena beberapa fungsi organ tubuhnya sudah failed sehingga sebagian tubuh mulai dipenuhi cairan. Nafas papa terdengar berat, sangat pelan, dan seperti orang sedang kumur-kumur. Saya bisa mendengar suara nafasnya dipenuhi oleh air (dari dalam paru-parunya). Suster udah nggakn bisa nyari denyut nadi di tangan.


Dada saya sesak. Sesak sekali!


Tapi saya nggak boleh nangis. Saya harus kuat di depan Merdi. Saya harus menjadi tumpuan buat Merdi. He needs my sholder to cry on. My dad once said, saya harus lebih kuat dari Merdi.

Malam ini, saya telfon kedua orang tua saya dan menangis sepuasnya kepada mereka. Sesak di dada saya mulai berkurang...

The Broken Hearted

Saya pernah suatu kali merasakan sakitnya patah hati karena cinta. Been there, done that. Yah, siapa yang nggak pernah, anyway?! Rasanya ketika itu dunia saya hancur. Jujur aja, semua keinginan hilang semua, ga bisa makan, ga bisa tidur dan nangis berhari-hari. Walaupun saya tetap berdoa dan minta kekuatan kepada Allah SWT untuk melewati perasaan hancur di hati, tetapi tetap rasa sakit itu nggak bisa hilang.



1 bulan terakhir ini, saya merasakan hati saya lebih sakit dan hancur. Hanya saja bukan karena patah hati oleh cinta seorang pria. Saya sadar dan mengalami sendiri bahwa tidak ada yang lebih menyakitkan, (bahkan di tinggal/ diselingkuhin pacar sekalipun,) daripada melihat orang tua kita sakit lemah tidak berdaya karena penyakit menggerogoti tubuhnya.



Orang tua yang sangat menyanyangi kita sepenuh hati, yang selalu merawat kita dari kecil dan mencurahkan segala energinya demi kita, sekarang lemah tidak berdaya.



Bukannya saya putus asa, tapi terkadang saya sudah tidak tahan melihat penderitaan yang dialami ayah mertua saya, sehingga rasanya ingin sekali memohon kepada Allah SWT untuk menghilangkan semua derita yang dialaminya.



Jadi teman-teman, apabila patah hati karena cinta membuat seluruh energi dan pikiran kalian seakan menjadi gila, dunia runtuh dan sakitnya menusuk sampai kedalam hati, trust me, rasa sakit itu semua nggak ada apa-apanya dibandingkan sakit hati melihat orang tua kita menderita, mungkin dalam kasus ini digerogoti oleh penyakit ganas.





Saya belajar untuk tidak akan pernah lagi membantah kedua perkataan orang tua saya, saya akan selalu berusaha menyenangkan kedua hati orang tua saya dan sebisa mungkin menjadi anak yang dapat dibanggakan agar mereka tahu bahwa mereka telah berhasil mendidik anak-anaknya menjadi orang yang baik bagi agamanya dan bagi lingkungan dimanapun anak-anaknya berada.



I love you so much mom and dad, with all my heart.. Semoga kalian berdua selalu berada di dalam lindungan dan pelukan Allah SWT. Amin.





Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Jul 9, 2009

A Pray For Daddy In Law

I just re-watched my wedding video for (maybe) the hundred times, and suddenly the tears fell down from my eyes. Only this time, it wasn't a happy tears. I was so sad and mourn and cried.

On the video, the director captured many good moments of our parents, including my father in law. I see that he was smiling a lot and to be honest, i never see him as happy as that day. My wedding was 7 months ago, and there was nothing wrong with his health neither with his body at that moment. He was strong, healthy and handsome just like other captain of boeing 747 (yes, on April '09, he still flew boeing 747 to every part of this world).

*you see the BIG smile on his face? Yes that's what i'm talking about*

I still remember when he said clearly to me, when i had to do "the sungkeman" part to him: "Aya, Papa restui pernikahan kamu. You are part of our family, and you are my daughter now."
And i cried at that moment.


It is now sad for me to see his condition, the only thing he can do is lying on the bed, with hard breathing and sometimes whispering instead of screaming when fighting the pain.

The damned cancer has spread all over his body.

Tonight, right before i went home from the hospital, eventhough Papa cannot speak well, (udah nggak bisa ngomong dengan jelas, karena lidahnya udah kelu dan turun ke dalam), he whispered to me: "take care your self aya, kamu jangan sampai sakit tifes lagi ya." And then i promised him, i kissed his hand, and went straight outside the room before my tears burst out in front of him.



For you folks who happens to be my facebook friends, please fell free to watch my mini wedding clip, so you can see how happy my father in law was and how healthy he was.


Dear Papa, i pray every night for you, and may Allah give you His bless every minute.


*merdi's blessing*

Bloemen Op Hoorn



I received this beautiful "tuin foto" from my unlce, Oom Fedde Beijert, in Hoorn-Holland yesterday. He took by him self from his garden. He loves gardening, just like my dad, my grandfather, so i guess it runs in the family.


I wasn't in a good condition yesterday, but when i saw this beautiful roses, suddenly i felt my energies back and gathered again in my body, just like this blooming roses.


Dank u zeer oom Fedde, voor het verzenden van deze mooie foto. ik vond het zo leuk =))

...And I hope you don't mind if i share this beautiful bloemen on my blog.

Dear Mother Of Indonesia...

I'm so sory for not using my right to vote our presidential election yesterday. I know that i'm unpatriotic beyond belief maybe because i'm half caucasian. But once again, It's not that i purposely did it, it is due to the very very worst administration process/birokrasi-parah-abis-jek in our government office, thus, my name was not registered in either Jakarta, Medan (where my parents now having it as their official resident) or even RIAU, as i'm still a RIAU pasport holder and my KTP is still resgistered in kantor camat Mandau, Riau.

This, I don't understand from my country. How bad is that, huh?


Anyway, dispite from my unability for "tidak ikut serta nyontreng", i'm glad to know that up to now (of course eventhough such result is still temporary which i know from LSI "quick count"), my fave candidate of 2009-2014 president still sits in the highest rank compare to other candidates.

So, as a closing note, may i add the new favorite line o' mine... LANJUTKAN!!



I still HEART you, Indonesia. Because you're the only country that provides many many many unhealthy yet VERY DELICIOUS kaki lima foods which give your resident the very popular "TIPUS".
smooch..smooch!


Jul 7, 2009

For Longer Bottom Time



Rencananya pertengahan July ini saya mau level-up skill dive saya. Pilihan sebenarnya ada 2, ambil Emergency First Response atau Nitrox. Akhirnya saya putuskan sebaiknya Nitrox certification aja, mengingat kegiatan dive saya buat pelepas stres/hobi dan belum dijadikan profesi serius. Toh juga setiap dive, saya selalu menggunakan local giude yang biasanya sudah berlevel Dive Master.

Pengalaman dive saya terakhir memutuskan saya butuh Nitrox untuk menyelam. Alasannya simpel, agar bottom time saya di bawah laut bisa lebih lama dari standar diver yang menggunakan komposisi udara biasa di dalam tabung scubanya. Jadi kalau pakai nitrox, lama kita menyelam di bawah dengan kedalaman yang sama dengan udara biasa, bisa 2x nya. Biasanya saya menyelam di kedalaman 25-30m hanya sekitar 40menit, nah dengan nitrox, bisa lebih puas kan?? hehehehe...

Nitrox itu sendiri adalah singkatan dari Nitrogen - oksigen dimana campuran udara yang ada di dalam tabung scuba yang berbeda dengan komposisi udara untuk sertifikasi non-nitrox, seperti yang saya pakai selama ini. Jika komposisi udara di dalam tabung scuba yang biasa adalah 21% oksigen, 78% nitrogen, 1% trace gases, sebaliknya komposisi udara pada Nitrox kadar oksigen di naikan menjadi 32% - 36%, atau biasa juga di sebut Enriched Air.

Komposisi udara ini juga dapat mengurangi efek decompression sickness , dan pengurangan kadar nitrogen juga membuat kita tidak perlu berlama-lama / less time untuk melakukan decompression stop dan bahkan waktu untuk surface interval bisa lebih pendek untuk dive berikutnya.

Untuk dapat menggunakan nitrox, seorang diver harus benar-benar di train dan pastinya ujian dilaut juga harus dilakukan. Hanya saja ujian nitrox tidak seberat ujian open water seperti pemula.

Rencananya lagi-lagi saya akan mengambil sertifikasi Nitrox di PADI saja, soalnya udah nyaman dengan PADI sih.. seperti license dive saya yang lain. Lagian harganya juga nggak terlalu mahal kok.. cuma sekitar USD 110.



Can't wait to hit the water again.... only this time i will breathing with NITROX! woo hoo....!

Jul 6, 2009

Home Renovation - Home Decoration

sebenarnya udah lama kami ingin menempati rumah sendiri. Tepatnya 1 bulan sebelum menikah, rumah idaman kami itupun terbeli. Huntingnya udah cukup lama, sejak bulan juni 2008 kalo nggak salah. Lokasinya cukup strategis, masih di bilangan jakarta selatan, di bintaro tepatnya (yeaaah where else..!). Pertimbangannya simple:

1. harga rumah disana masih terjangkau walaupun sedikit gila dengan luas tanah yang minimalis, but hey, at least we have our own house. Nggak perlu ngontrak.
2. berhubung kami berdua kerja, nantinya our baby(ies) bisa di titipkan ke grandma-nya yang juga lokasi rumah nggak terlalu jauh. daripada di jaga baby sitter, lumayankan si mami punya mainan baru which is cucunya =)
3. lingkungannya aman, segala ada, dan tergolong kompleks perumahan yang nyaman.

Walopun udah lebih 9 bulan rumah itu dibeli, tapi kami belum juga nempatinya. Sebenarnya sejak februari kemaren sudah ancar-ancar mau renovasi abis-abisan, karena rumah itu udah lumayan jelek sana-sini dan penempatan layout ruangannya saya nggak suka. Udah beberapa kali kami disain sendiri ruangan-ruangannya sampe akhirnya ketemu juga seperti yang kami inginkan. Manusia boleh berencana....

Tapi ternyata Tuhan berkata lain.

Sejak awal Mei kemarin, ayah mertua saya terserang penyakit kanker ganas. Sehingga akhirnya rencana renovasi kami di tunda dulu. Seluruh tabungan untuk renovasi rumah yang sudah kami persiapkan, ditahan dulu untuk hal-hal mendadak yang mungkin nantninya lebih penting untuk membantu biaya perawatan ayah mertua saya. First thing first. Orang tua lebih penting dari sebuah rumah.

Anyway, disini sebenarnya saya mau cerita tentang rencana renovasi rumah yang udah kami disain itu.

Rumah kami ini merupakan rumah tumbuh, dimana di lantai dua sebenarnya sudah dipersiapkan kuda-kuda untuk perluasan bangunan. Saat ini lantai dua hanya ruangan temporari yang terbuat dari kayu, sehingga kalau kita jalan bunyi derik-derik jelas terdengar.
Rencananya lantai dua ini nanti akan kami rombak total menjadi kamar tidur utama yang luas, plus kamar mandi dalam dengan sistem setengah outdoor (nyamuknya gimana yaaa??), walk in closet (seperti rumah-rumah di caltex dulu... huhuhu jadi kangen rumah saya di duri deh), dan sedikit ruangan buat baby's corner.
Diluar kamar tidur utama, kami cuma spare sedikit voyer yang akan dibatasi dengan sliding door kaca langsung ke luar rumah. Jadi, kamar pembantu, ruang cuci dan gudang akan terpisah dengan bangunan utama lantai 2.

Untuk lantai bawah sendiri, nggak terlalu banyak perubahan yang akan kami lakukan. Hanya mengganti tangga (yang konsidisinya jelek abis!), memperluas dapur biar kitchen cabinet bisa dipasang lebih banyak dan membongkar kamar mandi pembantu (yg nggak ada gunanya dibawah) dan menggantinya dengan taman belakang. Kecil sih, but it's better than nothinh. Plaing nggak sirkulasi udara bisa masuk dan keluar dengan bagus. Sisanya kami hanya akan melakukan pengecatan ulang seluruh rumah, mengganti seluruh kamar mandi di lantai bawah (modelnya bapuk abiss!) dan yang pasti kamar mandi kami nantinya harus konsep kamar mandi KERING! Saya udah wanti-wanti suami nggak boleh ada tumpahan air di kamar mandi kecuali dalam bath tub! hahaha.. Mungkin ini akibat pengalaman keluarga saya sejak kecil, dimana kamar mandi keluarga kami selalu kering dan bahkan ibu saya memasang karpet tebal di dalam kamar mandi. Alasannya sih logis, karena kamar mandi di rumah orang tua saya pake AC. Nggak mungkin nginjak lantai yang dingin.

Kalo masih ada sisa uang sedikit, mungkin ganti keramik lantai dengan kayu parquet. Saya dan suami tergila-gila dengan lantai dari kayu. Selain bagus, juga memberikan kesan hangat dan nggak merusak kulit kaki ;)

Anyway, seteleh reaserch sana-sini, kira-kira gini rencana ruangan-ruangan yang kami inginkan:


the living room



or maybe this one.... kecuali dindingnya nggak warna merah yaa.. me no likey!




untuk kamar tidur..hmm blum memutuskan konsep seperti apa, tapi saya pengennya karpet wall to wall dan cat dinding harus warna terang biar nyaman...mungkin kira-kira seperti ini (nyontek disain kamar hotel novotel):


Tadinya kamar mandi pengen konsep setengah outdoor, tapi tampak susah ya. Akhirnya saya putuskan dengan suami, konsep kamar mandinya hampir semuanya terbuat dari kayu, kecuali lantai. dan yang pasti harus banyak storage, karena saya nggak suka ngeliat barang2 bertumpuk di kamar mandi.. Lalu, (banyak maunya nih hehehe) saya mau dikamar mandi ada cermin yang gede banget, kalo bisa satu sisi kamar mandi biar keliatan luas. kira-kira seperti gambar di bawah, Tapi saya nggak suka keramik di dekat washtafel-nya. jelek dan ketinggalan jaman!

Atau rencanya kita mau nyontek disain novotel di nusa dua bali, pas honeymoon disana. Keren banget! Tapi sayang warnanya hijau....

kamar tidurnya nyambung sama kamar mandi, which makes it moooore comfortable


Permasalahan selanjutnya, duit tabungan kita cukup ngga yaaa.....???
Atau pake fasilitas Home Renovation Loan dari kantor? hehehehe...
Yang pasti NGGAK pake fasilitas loan dari orang tua saya deh... malu udah kawin masa masih di biayaan :))

Not A Good Start For July

it's been a yonk since my last post. pardon for my hiatus, folks. i was down with this....what do you called... hmmm paratyphus?? yes, typhus. The fever started from monday. I was in the office doing the same-boring-regular-thing, revewing this reveiwing that, when suddenly i felt cold and very very dizy. So, at 5pm i went straight home, asked my maid to made me some soup with meatballs and buy medicine for fever. After that i went straight to the bed because i no longer can stand the heache.

unfortunetally, the next morning, the fever was getting worst. i checked the termometer and it said 39 celcius. all of my body was aching and the head.. oh the horror one... i can't even feel my head. it felt soo numb. it's like the whole body is going to berserk!
So i asked my hubby to drive me to the hospital, so i can get a painkiller injection or whatsoever as long as i dont have to feel the pain.

And guess what, this STUPID hospital with its STUPID DOCTOR said i got infection on my throat, that's why the fever seems lingering around my body. she refuse to gave me the pain killer and instead of gave me temporary medicine to reduce the fever, she just made me lying on the emergency bed. BAH! I once again told this stupid doctor to gave me painkiller because i can not stand the pain more longer and still, she said there's no reason to give me that.

FYI ini another rumah sakit berembel2 "INTERNASIONAL" yah! tapi pelayanannya S-U-C-K!

After almost 3 hours lying in the emergency room and having the medicine which the doctor FINALY gave me, the pain was not getting even better.

So my hubby decided to transfer me to this BUMN hospital-but-HAVE-A-VERY-GOOD-SERVICE, RS PELNI in Petamburan.
the doctor checked everything on me immediately and done the right action, including blood test, liver test, rontgent, etc etc and the result, i was positive with this paratyphus!

Finally, doctor said i have to stay at the hospital at least for about 3 days so they can give me the right medicine to cure my fever and pain.

So there, i was hospitalized for about 5 days handled with a very very good doctor and a good team of nurses.

Thank you very much indeed team!