May 11, 2009

Good Attitude vs Think Before You Say Something

Beberapa hari yg lalu saya mengikuti suatu training psikologi, intinya mengenai good attitude & mindset akan menghasilkan result yang good pula... well, im not gonna talk about the training here, intinya training ini sebenarnya bagus untuk memperbaiki dan mem-boost up mental kita, terutama dalam bekerja sebagai employee disuatu perusahaan yang membutuhkan team work. Sebenarnya ngga ada yang salah dengan training ini... tapi tetap menurut saya training yang diberikan itu nggak membuat saya puas. Why? Karena Training yang dilakukan tanpa Sumber Daya Manusia yang memadai, sama dengan BULLSHIT... NATO.

Begini kata si trainer itu:

1. Training menekankan bahwa good attitude bisa dimulai dari hal-hal simple yang bisa membuat suasan sekitar menjadi lebih enak, ex: senyum dan bertegur sapa dengan SETIAP employee di kantor. Si trainer menyuruh kita untuk melakukannya setiap hari, tanpa pilih-pilih kepada siapa kita akan senyum hari ini.

Okay, saya setuju. Kebetulan saya kenal dan cukup tau prilaku trainer yang mengajar itu. secara pribadi, saya nggak ada masalah dengan dia, begitu pula urusan kerjaan.Tapi masalahnya si trainer itu sendiri TIDAK melakukan hal itu dalam lingkungan kantor. Jangankan bertegur sapa basa basi, di kasi senyum aja sama dia udah bangus kalo selisih di jalan. Biasanya sih yang ada dia melengos kalo jalan berpapasan sama kita.


2. Selain good attitude, yang perlu di terapkan dalam dunia kerja (dan juga dalam sehari-hari) adalah konsistensi. Konsistensi terhadap pekerjaan yang udah dimulai, waktu, prosedur, keputusan, etc etc.

Sekali lagi, agree. Namun, pada kenyataannya, nggak usah jauh-jauh deh, konsistensi terhadap apa yang diomongkan aja nggak bisa dilakukan. Ex; seseorang yang udah nyuruh kita senyum senyum terhadap apa aja tiap hari, apakah dia akan konsisten juga untuk melakukan hal yang sama? I dont think so.

You see, betapa ironic-nya seorang trainer psikologi menyuruh kita melakukan sesuatu hal yang sebenarnya sangat sangat bagus, tapi tidak dilakukan oleh dirinya sendiri. As a matter of fact, apa yang dia lakukan adalah sebalik, diikuti dengan dalih..."saya kan juga manusia biasa yang nggak luput dari kesalahan...". Well, menurut saya, kalau hal tersebut sudah diajarakan olehnya berulang-ulang dalam tiap kesempatan training, nggak mungkin d0ng dia luput dari kesalahan. Karena harusnya hal tersebut diterapkan pada dirinya sendiri, sehingga menghasilkan kebiasan, which leads to a good result.

Berbicara/menyuruh orang untuk melakukan sesuatu tanpa diikuti dengan tindakan yang pantas dan sesuai, hanya akan membuat penilaian jelek dari orang-orang sekitarnya...lebih sedih lagi, akan menjadi bahan tertawaan. Think before you say something.

I dont need to be told about good attitude, especially from people like her...because my parents has taught me how to be a good person or at least a better person than you....

*postingan ini tidak bermaksud menjelek2an seseorang... tapi ini adalah kritik membangun buat para trainer, terutama yang berhubungan dengan psikologi*

1 lullabies from others:

atrix said...

gw am tmn pernah ngadain train the trainer dl wkt kerja di konsultan, suka geli aja ingetnya kita pernah bahas topik ini .. Hehe