Mar 3, 2008

Raja Ampat; Sebuah Surga Bawah Laut




Raja Ampat. Berlokasi di propinsi Papua Barat, kabupaten ini memiliki luas sekitar 42.000Km2 dengan presentasi 70% adalah wilayah perairan. Mungkin nggak banyak masyarakat Indonesia yang akrab dengan nama ini...

Saya sendiri juga baru akrab dengan si Raja Ampat ini setelah menjadi diver. Kalo dulu saya nggak pernah ambil pusing tentang suatu daerah bernama Raja Ampat, Raja Lima, Raja Sepuluh, ...entah dimana lokasinya, entah apa suku bangsanya, atau apa makanan pokok masyarakatnya, saya nggak tau sama sekali! Tapi sejak 2007 lalu, Raja Ampat ini masuk dalam urutan atas list daerah2 yang mau dikunjungi. Berada di posisi kedua, setelah Hainaut, kampung halaman "si datuk martua raja de Saire"....


Kenapa ada list paling atas...??


Karena Raja Ampat merupakan surga dari surga di bawah laut! Keindahan terumbu karang dan kelengkapan biota lautnya, membuat kawasan ini menjadi "the most popular paradise" bagi para scuba diver di seluruh dunia. Kalo kata orang-orang phi-phi island atau phuket, atau the great barrier reef (tempat tinggalnya si Nemo) adalah yang paling indah.... Jangan percaya!! Karena udah terbukti bahwa 80% biota laut di seluruh dunia, bisa di temukan di Raja Ampat. Bayangkan... ada lebih dari 500 jenis terumbu karang disana! belum lagi keaneka ragaman binatang yang menjadikan peraiaran ini sebagai rumahnya, membuat Raja Ampat menjadi kawasan yang mempunyai kekayaan biota laut tertinggi di dunia. Sea World...? Lewaaaat!!


Pernah saya membaca pengakuan dari seorang diver luar negeri yang menuliskan di log book diving-nya, bahwa Raja Ampat memiliki visibility yang tidak terbatas. Bayangkan, sebening aquarium! Rata-rata bagi para diver, visibility dengan jarak 15-20m saja sudah bisa di kategorikan "air bersih dari partikel2 dan arus pelan". Udah cukup manteng untuk mengobok-ngobok bawah laut. Saya sendiri pernah menyelam dengan visibility sekitar 10m, yang udah cukup bikin senang. Apalagi menyelam di kedalaman 18-20m dengan visibility unlimited, berarti bisa jelas melihat kapal boat di atas, dengan jarak horizontal 30m dari posisi kita menyelam.


Lalu, kenapa saya masih belum berangkat juga???


Karena biaya yang dibutuhkan untuk ke sana juga nggak murah! Penerbangan langsung menuju Raja Ampat, nggak ada. Kalau dari Jakarta, harus transit dulu di Menado, yang kemudian di lanjutkan ke Sorong. Jarak tempuh sendiri memakan waktu kurang lebih 6 jam, belum termasuk transit. Dari Sorong, masih harus di lanjutkan dengan kapal jenis boat gede, atau yacht untuk mencapai lokasi. Ada dua pilihan, pertama bisa menyewa yacht selama kurang lebih 1 minggu dan tidur di atas kemegahan yacht tersebut atau nginap di resort dengan rate USD/Euro. See...? kenapa biaya kesana sangat mahal?? Karena kalo di total2, biayanya hampir sama dengan liburan ke Eropa! Bisa habis sekitar 15-30juta/orang... *dang adong hepengku! hahahaha....*


Satu-satunya harapan saya sekarang (diluar mimpi menang lotre atau rejeki durian runtuh dari undian tabungan Mandiri, huehuehe), adalah join Reef Check yang di adakan oleh National Geographic Channel dengan PADI dan pemerintah propinsi setempat, sebagai volunteer.. Terakhir Reef Check ada si Sorowako, dan saya nggak bisa ikutan...


Aduuuh.. nggak sabar rasa untuk bisa memotret si Manta Ray atau Nudie branch beraneka warna dangan motif macan tutul (heh? ada yaa? heuheuheu), atau juga ngeliat terumbu karang warna ungu muda...???
Who knows... semua ada di Raja Ampat!



Ps: Ayuuuuk mampir di link berikut buat nambah info surga bawah laut...
http://www.iriandiving.com
http://www.divetheworldindonesia.com
http://www.rajaampat.org

2 lullabies from others:

Anonymous said...

Cantik sekali Raja Ampat ini.
Kebetulan cari- cari info seputaran Papua. Sampai disini.
Nice blog...
Sayang mahal ya. Padahal mau sekali kapan2 ke Raja Ampat.
Salam kenal,

Miss de Saire said...

iya bener! Raja Ampat is one of the most beautiful place on earth, terutama untuk dive spotnya. even great barier reef dan bahama's aja kalah..
Hayooo nabung biar sampe ke raja ampat!