Mar 4, 2008

Menguak Fakta Sejarah Baru


I just found out the book I’m currently reading (Greget Tuanku Rao), tells another history of Tanah Batak Selatan (Angkola, Sipirok, Padang Lawas) which has never been told in previous book (read “Tuanku Rao”, by Mangaraja Onggang Parlindungan/MOP, i have read this book back in 1996). So many facts need to dig out before Arsip Nasional Indonesia finalized the files.


A lil bit info about Tuanku Rao (MOP) VS Greget Tuanku Rao (BHH):

Sejarah Batak, perang tentara Paderi di tanah Batak Selatan dengan misi mengIslamkan masyarakatnya, dan segala aib dan kekerasan dari Tentara Paderi (Tuanku Tambusai, Tuanku Lelo), di buka secara terang-terangan berdasarkan penelitian fakta-fakta sejarah oleh MOP dan dilengkapi oleh Basyral Hamidy Harahap/BHH. Sayangnya, banyak tanggapan negatif dari sebagian kelompok yang tidak bisa mengkoreksi diri sendiri. Sebagian orang menganggap MOP dan BHH adalah story teller, tukang bual, bayo parturi, bahkan sebagai pemecah persatuan bangsa dengan fitnah sana sini dengan segala turi-turian yang dikarangnya. Bagi saya, ini bukan suatu politik devide et impera, tapi penemuan sejarah baru untuk pembelajaran anak cucu di kemudian hari dan bisa menjadi pemersatu bangsa. MOP dan BHH berani membuka sejarah dan memberikan sudut pandang berbeda dari apa yang masyarakat awam ketahui selama ini. Walaupun Hamka berpolemik dengan MOP dan menerbitkan suatu buku “counter” terhadap sejarah ini, tapi ia sendiri tidak bisa berkata-kata tentang kekejaman tentara Padri saat itu. Contoh yang dapat dipetik atas polemik suku Minang dan Batak ini, MOP dan Hamka sendiri tetap bersahabat akrab dan sampai akhir hayatnya. Bukan menyulut konflik dan memicu perang etnis Batak-Minang dan Kristen-Islam.

Satu hal yang saya suka dari buku ini, BHH melampirkan pepatah-pepatah dari tanah Batak selatan yang sangat bijak.

Anyway, I haven't finished reading this book. Only half-way through it. Check it out yourself at: http://basyral-hamidy-harahap.com/ and will continue the review when I’m done reading.



Referensi:

- Mangaradja Onggang Parlindungan, Tuanku Rao, 1964, 2007.
(This book is the fundamental facts that need to know for Batak’s clan, specially for those whom
descended from Angola, Sipirok, Natal, Padang Lawas).

- HAMKA, Antara Fakta Dan Khayal. “TUANKU RAO.” Penerbit Bulan Bintang,
Jakarta, 1964.
- Basyral Hamidy Harahap, ‘Greget Tuanku Rao.’ Penerbit Komunitas Bambu,
Jakarta, 2007.





2 lullabies from others:

Silvianty said...

Maaak malas kali aku mbaca kek gini....emang lah book freak kali inang satu ni. Masak buku cultural begini dilahap juga...ck ck ck. Orang Indonesia asli aja belum tentu mo baca buku kek gini hehehehehehe.

Miss de Saire said...

aaah.. ini juga aku baca karena cerita nenek moyang cip..masih ada sangkut2nya sikit sama siregar sipirok aku.
Kalo di suruh baca babat jawa ato hikayat melayu... MUALEEEES JUGA KALEEEE! hahahaha.....