Mar 3, 2008

Ketika Seorang Teman Pergi....

Minggu pagi kemaren jam 4 subuh, saya menerima berita duka cita. Seorang teman satu angkatan dari Fakultas Hukum Unpar, Farah, di panggil Tuhan YME karena sakit. Kaget dan sedih waktu dengar beritanya.. Walaupun sehari-hari saya nggak main bareng Farah di kampus, tapi saya cukup sering ngobrol sama dia.. Kebetulan saya dan Farah sering nunggu angkot bareng di depan McD Cipaganti kalau mau berangkat ke kampus. Atau kalau Farah udah duluan naik angkot, dia sering melambai2 ke saya untuk ikut naik di angkot yang sama, lalu memberi saya tempat duduk tepat di sebelahnya. Kadang kalau kebetulan kami mengambil mata kuliah yang sama, juga sering saling meminjam catatan atau sekedar bertukar info quiz-quiz kelas buat mendongkrak nilai....
Aah Farah.. saya sedih sekali ketika mendengar kamu pergi untuk selamanya...


Kepergiannya Farah tiba-tiba begitu saja. Tanpa ada sakit yang panjang, tanpa ada penderitaan berbulan-bulan, bahkan tanpa tanda-tanda... Sedikit Info dari teman seangkatan di Fakultas Hukum, Ria, yang kebetulan juga satu kantor dengan Farah di Indomonex, awalnya Farah cuma sakit tenggorokan.. kemudian Farah berobat ke RS. Hermina tanggal 28 Jan... entah bagaimana ternyata obat yang dikasi dokter efeknya terlalu keras yang malah bikin Farah muntah-muntah... Seminggu kemudian, tanggal 13 Feb, Farah terpaksa rawat inap di RS. Boromeus Bandung karena nggak ada cairan dan makanan yang bisa masuk, akibat muntah-muntah yang tak kunjung berhenti. Di Boromeus, ternyata diagnosa dokter lebih parah, ada cairan di kepala dan di paru-parunya ada flek dan virus... Sehingga akhirnya dokter terpaksa mengambil cairan dari sum2 tulang belakang Farah. Efek di ambil cairan itu ternyata membuat Farah mengeluh tulangnya sakit dan nyeri... Nggak ada kabar lebih jelas kenapa cairan tulang belakang terpaksa di ambil. Tapi sepanjang pengetahuan saya yang bukan dokter ini, kalau sampai di ambil untuk di cek, kemungkinan ada gejala kanker darah yang nggak pernah terdeteksi selama ini... hanya saja sampai sekarang belum ada kabar lebih lanjut dari keluarga Farah. Rencana nya, senin ini Farah sudah bisa pulang dari RS, karena menurut kakaknya, Farah sudah baikan... tapi ternyata Tuhan berkata lain... Farah anfal pada hari sabtu pukul 10 malam dan meninggal pada hari minggu sekitar pukul 4 subuh... Menurut kakaknya, sebenarnya Farah udah nggak ada sejak pukul 10 malam itu....


Sampai sekarang saya masih shock dan sedih... kenapa secepat itu dia harus meniggalkan keluarganya..pacarnya...teman-temannya....?


Umur 27 tahun harusnya adalah masa-masa jaya kami... masa-masa mengejar karir setinggi langit, masa-masa membahagiakan orang tua dengan gaji yang masih belum seberapa, masa-masa melanjutkan studi S2, masa-masa belajar berubah dari "girl" menjadi "woman", masa-masa mengejar semua impian dan cita-cita... Tapi ternyata Tuhan sudah menentukan masa hidupnya di dunia ini cukup pada hari itu... Ajal sudah di tetapkan yang Maha Kuasa, suka atau tidak suka, terlepas dari semua mimpi-mimpi yang belum dicapai...


Saya jadi ingat berita duka lain yang saya terima awal Januari ini... seorang teman, juga dari Fakultas Hukum '99, Bunan, juga telah di panggil Tuhan YME... dengan cara lain, mendadak dan mengejutkan. Tenggelam di danau (saya lupa namanya), di sekitar Jawa Barat. Agak kaget juga mendengar bahwa udah 2 orang teman saya meninggal di awal Tahun ini. Bukankan seharusnya umur-umur segini saya mendengar berita-berita suka cita dari seorang teman yang akan menikah...? ...melahirkan? ...atau mendapat promosi di kantornya...? Trend yang terjadi di tahun ini seharusnya pernikahan..! bukan kematian..!
Ada apa di balik semua rencana Tuhan ini? Ada apa di balik semua berita-berita duka yang saya dengar akhir-akhir ini....??


Ya Allah... sesungguhnya Engkau lah yang berencana dan hanya Engaku lah yang Maha Tahu... Terimalah semua amal ibadah mereka yang telah engkau panggil, dan hapuskanlah segala kesalahan dan dosa-dosa mereka semasa hidupnya...


Selamat jalan Farah... beristirahat lah dengan tenang disana... tidak akan pernah ada lagi lambaian tangan dari dalam angkot yang akan mengajak saya duduk di sebelahmu...

0 lullabies from others: