Feb 27, 2008

Saya Ini Orang Apa Yah....?

Kadang saya suka bingung kalo ada orang nanya saya ini orang apa, atau asal muasal saya dari mana. Saya sendiri juga bingung saya ini berasal suku apa. Kalo berdasarkan ilmu kedokteran, garis keturunan berasal dari ayah/patrilineal, atau gen-gen yang ada pada laki-laki akan di turunkan ke calon bayi dalan rahim seorang ibu... kira-kira kurang lebih gitu kan yah..?


Dulu waktu ikut UMPTN, disitulah pertama kali saya bingung harus menulis suku apa di formulirnya. Sebelumnya nggak pernah ngeh dan ambil pusing dengan status ras saya. ketika itu formulir UMPTN mengharuskan kita mengisi kolom "ras" di salah satu lembaran (sebenarnya buat apa sih mereka bikin kolom seperti itu? Agak terlihat rasis bagi saya.. toh yang ikut UMPTN orang Indonesia juga...). Akhirnya saya memutuskan untuk menulis "caucasian" di kolom tersebut.

Kejadian yang sama mulai terulang setelah saya lulus kuliah dan mulai interview kerja di sana-sini,. Lagi-lagi setiap perusahaan mencantumkan kolom "ras" pada formulir aplikasi. Bahkan untuk application beberapa perusahaan migas asing seperti Conoco Phillips, Tesco, Bhp Billiton yang pernah saya ikuti, juga mencantumkan kolom itu seperti itu... dan lagi-lagi dengan setengah putus asa, saya menulis/mengklik "caucasian".... Nggak ada pilihan.


Kalau di investigasi, saya ini kelahiran Duri-Riau, grown up kurang lebih 18tahun di Duri, sempat pindah dan tinggal di Eastbourne dan Dallas, ikut orang tua saya tugas di Caltex sana, dan akhirnya balik ke Duri lagi...sampe lulus SMA. Jadi, harusnya saya ini putera daerah kota minyak nan bertuah ini... Duri is my home town... (bisa ikut mencalonkan diri jadi camat Duri ato DPR Bengaklis dong!! ...hehehehe)


Ibu saya.... juga udah mengalami asimilasi 2 suku Indonesia dari kedua orang tuanya: Batak-Sipirok dan Jawa-Purworejo.. Berhubung kakek saya yang Batak, jadi ibu saya juga otomatis "ngikut" Siregar Clan Sipirok...sementara darah Jawa cuma numpang lewat mengalir begitu aja...


Lalu, Bapak saya sendiri, lebih membingungkan lagi... asimilasi dari berbagai suku bangsa! Lebih komplex dengan percampuran Belanda-Belgia dari kakek saya, dan Polandia dari nenek saya, yang keduanya berwarga negara Belanda, sehingga bapak saya di lahirkan dan tercatat sebagai Warga Negara Belanda di akte kelahirannya... (sometime, somehow, akhirnya memutuskan untuk pindah WNI ketika ancaman2 deportasi mulai gencar dilakukan pemerintah Indonesia).


Tapi tetap aja sampe sekarang saya bingung kalo di tanya "kamu berasal darimana?" sama orang-orang sekitar.. Hanya saja sekarang saya lebih fleksibel menjawab, tergantung kebutuhan dan lawan bicara seperti apa kira-kira. Kalo itu lawyer kelas bulu yang banyak omong, saya bilang saya orang Batak! Cukup membantu intimidasi kalo lawyer itu orang Batak, hehehe.. Kalo berhadapan dengan bule2 dari perusahaan2 asing atau expatriat di citibank, saya bilang orang Belanda (biar nggak ditindas sama India2 gila, hihihi). Dan kalo saya kenalan sama lingkungan gaul teman-teman saya atau Merdi, saya bilang saya orang Riau, biar mereka nggak bisa menilai saya dari luar (percaya deh, masih banyak orang Jakarta yang menilai putera daerah adalah kampungan, cupu, nggak socialite, etc etc.. Nggak masalah di bilang kampungan, lebih bagus malah, nggak perlu capek2 saling memamerkan kekayaan dan kehebatan bapaknya...).


Kadang bingung juga kalo mau keukeuh claim bahwa saya orang Belanda, tapi nggak punya tampang "bule Look" kaya Nadine Chandrawinata.. lagian orang-orang banyak yang menyangka saya turunan Timur Tengah, atau Pakistan atau ras-ras sekitar itu...


Cuma kalo udah urusan resmi, mau nggak mau, saya akan claim ras saya adalah "caucasian" (which is true... descended from my daddy), atau orang BELGIA (baca: BELanda GIlA...hahahahahaha)..


Tapi, deep in my heart.. saya ini asli putera daerah Riau, produk Duri...100%.....





Pertanyaan selanjutnya: Nanti jika menikah, saya harus pake adat apa dooong??? Hahahaha.. mikir lagi deh!!

4 lullabies from others:

Silvianty said...

Udah jauh-jauh penjelasannya sampe belgia sana....tapi tetap aja pengakuannya anak Riau wakakakakaka. Tapi ntar kalo merit ngga mungkin kan pake baju melayu Riau hihiihihihih

Miss de Saire said...

10 tahun lagi aku mau mencalonkan diri jadi Gubernur Riau aaah! wakakaka..
Nanti merit pake baju Belanda aja deh, lengkap ama kelompen kayunya segala...*broooot!*

Anonymous said...

same thought -- already made post in my blog a long time ago -- came to me and nag me to this very day.

because whenever people asked me, "man, where are you came from?"

i'd say, "riau, pekanbaru."

"oh, i thought you're from medan."

"no, i'm not." which is technically not a lie since i came from riau but not a malay.

Miss de Saire said...

Hi matt!
thanks for reading my blog =)
i can't be more agreed... yes, deep down inside, we are trully Duri-ers no matter where we are living now..
ps; just read your post too ;)